Makanan Tinggi Gula dan Permasalahan Pada Jantung
Di Amerika sendiri, rata-rata makanannya mengandung gula tambahan yang cukup banyak, dan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen, kata para peneliti. Risiko kematian akibat penyakit jantung lebih dari dua kali lipat untuk 10 persen orang Amerika yang menerima seperempat asupan kalori harian mereka dari gula tambahan pada makanannya. Penemuan ini dipublikasikan secara online dalam jurnal JAMA Internal Medicine, 3 Februari kemarin.Para peneliti melihat bahwa mereka yang mengonsumsi makanan dengan banyak gula tambahan memiliki risiko yang tinggi terhadap kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung. Dalam kasus ini, pria memiliki prosentase yang lebih tinggi terhadap risiko kematian akibat penyakit jantung.
“Produsen makanan menambahkan gula ke banyak produk yang berbeda untuk meningkatkan rasa, penampilan, ataupun tekstur. Orang yang mengonsumsi makanan-makanan tersebut mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah meningkatkan total asupan gula harian mereka, hal ini karena gula tersembunyi di dalam makanan,” ujar para peneliti.
“Sekitar 37 persen dari gula tambahan dalam makanan Amerika berasal dari minuman manis,” para peneliti menambahkan. Sekaleng soda 12 ons biasa mengandung 9 sendok teh gula atau setara dengan 140 kalori. Minuman itu cukup untuk menempatkan orang yang mengonsumsinya dalam kategori berisiko tinggi apabila ia minum soda setiap hari.
Sumber Utama Makanan Tinggi Gula
Sumber utama lain dari gula tambahan adalah kue, pie, minuman sari buah, permen, es krim, dan makanan penutup dari produk susu lainnya. Bahkan gula tambahan juga kadang ditemukan pada saus salad, roti, dan saus tomat. Selain itu, yogurt biasanya juga ditemukan gula tambahan.Penelitian sebelumnya telah difokuskan secara eksklusif terhadap efek kesehatan dari minuman manis. Pada studi baru ini, tim peneliti memutuskan untuk melihat bagaimana jumlah total gula tambahan dalam makanan Amerika yang dapat mempengaruhi risiko kematian terkait masalah jantung.
Rekomendasi Asupan Gula?
Rekomendasi untuk menambahkan gula sifatnya adalah bervariasi dan tidak ada batas yang diterima secara universal untuk kategori tingkat tidak sehat.The Institute of Medicine merekomendasikan bahwa gula tambahan sebaiknya kurang dari 25 persen dari total kalori, sedangkan WHO merekomendasikan kurang dari 10 persen. Di sisi lain, American Heart Association merekomendasikan batasan gula kurang dari 100 kalori untuk wanita dan 150 kalori untuk pria tiap harinya.
Jalannya Penelitian
Para peneliti menggunakan data survei kesehatan nasional untuk meninjau konsumsi gula tambahan. Mereka menemukan bahwa batasan gula tambahan rata-rata adalah 14,9 persen dari jumlah kalori harian dalam makanan orang Amerika mulai dari tahun 2005 hingga 2010. Hampir tiga dari empat orang dewasa mengonsumsi 10 persen kalori atau lebih dari jumlah kalori harian mereka yang didapat dari gula tambahan. Sementara itu, sekitar 10 persen orang dewasa mengonsumsi seperempatnya atau lebih dari kalori gula tambahan di tahun penelitian terbaru ini. Para peneliti kemudian membandingkan data tentang konsumsi gula dengan data kematian akibat penyakit jantung.Risiko kematian yang berhubungan dengan jantung diketahui meningkat 18 persen yang didapat dari makanan Amerika yang rata-ratanya mengandung 15 persen kalori dari gula tambahan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan makanan yang mengandung sedikit gula tambahan, para peneliti menemukan. Risikonya adalah 38 persen lebih tinggi untuk orang-orang yang menerima 17 hingga 21 persen jumlah kalori harian mereka yang didapat dari gula tambahan, dan lebih dari dua kali lipat untuk mereka yang mendapatkan lebih dari 21 persen kalori dari gula tambahan.
Walaupun penelitian ini menemukan bahwa makan lebih banyak makanan dengan gula tambahan memiliki hubungan dengan risiko kematian yang lebih tinggi terkait jantung, hal ini tidaklah membuktikan sebab-akibat.
0 komentar:
Posting Komentar